Pengaruh Kualitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Pohon


Respon Terhadap Radiasi Ultraviolet
Cahaya dengan keadaan kualitas yang berbeda-beda ditemukan dalam dua keadaan tresterial utama dibumi ini yaitu dibawak kanopi daun dan didaerah altitude tinggi dimana terjadi radiasi dengan penambahan jumlah sinar ultraviolet (UV). Di daerah yang altitudenya lebih rendah UV secara nyata disaring oleh atmosfer terutama oleh oksigen dan ozon. Tetapi perbedaan UV ditempat tinggi dan yang rendah, secara relative kecil, walau UV secara biologis merupakan bentuk radiasi yang mempunyai bentuk yang ekstrim, hanya sedikit pengaruh UV pada tanaman didaerah dataran tinggi. Caidwell (1996) menemukan peningkatan sebesar 26 % radiasi matahari langsung pada pita 280-315 nm pada ketinggian 4450 m bila dibandingkan dengan ketinggian 1670 m, tetapi hal ini  sebagian besar diimbangi oleh suatu penurunan dalam radiasi UV.
Dari gambar diatas dapat kita lihat perbedaan yang mencolok dari radiasi sinar matahari pada hari yang tidak berawan antara daerah ekuator (yang memiliki iklim tropis) dan daerah lintang 200U, 400U, 600U (yaitu merupakan daerah temperat)

Pengaruh Terhadap Fotosintesis
Pola dari pucuk tanaman diarahkan untuk menuju efisiensi dalam fotosintesis struktur dari mesosfil kurang dan organ stomata memungkinkan perubahan gas secara cepat, bahkan adanya fakta bahwa fotosintesis memanfaatkan sebagian besar radiasi panjang gelombang yang terlihat sangat nyata, karena panjang gelombang ini adalah wilayah spektrum dengan nilai energi yang paling besar disamping adaptasi diatas, sebenarnya hanya sedikit energi matahari dimanfaatkan dalam proses fotosintesis (0,025%).
Kebanyakan daun telah menjadi jenuh cahaya dan hanya 20% dari cahaya matahari penuh yang dapat diserap. Dari jumlah ini hanya 20% yang disimpan dalam molekul gula yang dihasilkan. Sejumlah cahaya yang dibutuhkan untuk fotosintesis, agar dapat seimbang dengan menggunakan ikatan karbon yang digunakan untuk respirasi. Dalam hal ini prosentase dari cahaya penuh, titik kopensasiuntuk permudaan tanaman biasanya berada antara 2 dan 30%.
Cahaya dapat menembus daun dengan 4 cara
  1. Irradiasi langsung yang tidak terhalang yang diberikan oleh noda-noda matahari. Noda matahari ini mempunyai sifat berirradiasi langsung kecuali bila terjadi pengaruh bayangan. (Anderson dan miller 1974). Cahaya matahari langsung nampak menjadi berkurang nilainya pada sebagian besar di bawah kanopi.
  2. Radiasi difusi yang tak terhalang merupakan cahaya langit difusi yang mengiringi noda matahari.
  3. Refleksi daun-daun tidak hanya meneruskan cahaya, tetapi sama dengan permukaan biologis lainnya, memantulkan sebagian tertentu. Jumlah yang dipantulkan akan tergantung pada beberapa parameter cahaya yang dipantulkan. Juga diubah spektrumnya dengan cara yang sama seperti cahaya yang diteruskan.
  4. Transmisi derajat penaungan lebih tergantung jumlah cahaya yang diabsorbsi dan yang dipantulkan oleh daun.
Dari keempat cara tersebut diatas sudah jelas akan mempengaruhi terhadap proses fotosintesis karena kualitas, intensitas dan fotoperiode cahaya untuk proses fotosintesa terjadinya pada daun.

Pengaruh Terhadap Perkecambahan
Jumlah cahaya yang dibutuhkan untuk merangsang perkecambahan sangat nyata untuk tanaman bluegrass, namun untuk tanaman tembakau, cahaya selama 0,01 detik sudah mampu mendorong perkecambahannya, ketika biji ditanam tidak boleh sepenuhnya tertutup tanah karena biji-bijian dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan gelap itu memerlukan rangsangan cahaya. Beberapa peneliti memperlihatkan bahwa biji yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi daun (Black, 1969; Stoutjesdijk, 1972, King 1975) Diduga karena peningkatan derajat FR. Gorski (1975) menemukan hambatan perkecambahan pada semua dari tujuh spesies dengan biji-biji yang dirangsang cahaya. Karena itu, kelihatannya perkecambahan yang dikendalikan oleh cahaya merupakan satu adaptasi tanaman yang tidak toleran terhadap penaungan. Namun berdasarkan penemuan hasil penelitian, bahwa pada biji yang telah direndam dan diberikan perlakuan cahaya yang cukup kemudian dikeringkan kembali, maka rangsangan cahaya masih bertahan sehingga perkecambahan tetap terjadi meskipun biji sepenuhnya tertutup tanah.
Biji beberapa spesies liar bahkan terhambat perkecambahannya dalam keadaan terang, dikarenakan cahaya biru terutama diakibatkan oleh adanya cahaya merah-jauh  (FR). Gelombang merah jauh dari sinar matahari merupakan panjang gelombang yang paling menghambat perkembangan dan pertumbuhan biji sampai pada taraf yang lebih rendah. Biji yang membutuhkan cahaya untuk berkecambah disebut fotodorman.

Pengaruh Terhadap Pertumbuhan Vegetatif
Pertumbuhan vegetatif diawali dalam meristem kuncup ujung, literal dan didalam meristem interkalar daun muda dan ruas sampai kepada pertumbuhan bunga dan kembali menjadi biji. Pertumbuhan dari interkalar, biasanya terbatas pada jumlah tertentu sel-sel aktif dan kebutuhan hormon yang dipasok pada sumber yang lain (Kuncup dan daun muda). Tanaman akan menjadi kerdil apabila tanaman didalam meristem interkalar kekurangan hormon pertumbuhan, terutama kekurangan gas maupun sinar cahaya infra merah jauh (730 nm). Kualitas cahaya mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman, terutama dengan adanya cahaya merah (660nm) dan merah jauh (739nm), pertumbuhan meristematik interkalar pada tanaman rumput-rumputan terjadi dengan cara pemanjangan batang muda dan terlindung dari sinar atau cahaya, dari radiasi merah jauh. Panjang gelombang cahaya tidak semua digunakan dan mempengaruhi terhadap pertumbuhan vegetatif dari suatu tanaman hal ini akan sangat tergantung kepada kemampuan dan kebutuhan tanaman dalam perkembangan dan pertumbuhannya.

0 komentar:

Posting Komentar